Kamis, 26 Agustus 2010

metamorfosa ......

Di alam kehidupan yang nyata ini, perubahan selalu saja hidup dan nyata ada di dalam hidup dan matinya sejarah umat manusia.. Perubahan yang terjadi berevolusi secara perlahan-lahan namun pasti dan nyata mulai dari jaman batu sampai jaman dunia globalisasi yang semakin cenderung menyenangi dunia maya. Dunia terus berubah sesuai gejolak alam yang semakin tua dan rentan. Di satu sisi dunia menciptakan teknologi maupun kebudayaan dari beragam suku dan bangsa, maka di pihak yang berseberangan terjadi penghancuran terus-menerus silih berganti mulai dari bencana alam sampai peperangan di mana-mana yang setiap saat datang dan pergi tanpa kompromi.
Perubahan yang nyata ada di dekat kita, dapat diamati pada kehidupan dunia binatang, misalnya binatang kupu-kupu. Dalam kehidupan kupu-kupu, ia awalnya bermula dari seekor induk yang meletakkan telur-telurnya  kemudian berlanjut mengalami perubahan menjadi seekor ulat. Untuk melanjutkan kehidupannya, ulat ini akan memakan daun-daun yang berasal dari pohon inangnya. Setelah beberapa hari berselang di dalam kehidupannya, ulat ini akan merubah lagi bentuknya menjadi kepompong. Apa bila sudah cukup waktunya, maka kepompong ini akan berubah lagi menjadi seekor kupu-kupu baru yang indah untuk melanjutkan kehidupan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
Berkaca dari kehidupan dunia binatang, ternyata kehidupan manusia mulai dari lahir sampai matipun akan mengalami proses metamorfosa yang tidak jauh berbeda. Walaupun bentuk rupa manusia mulai dari lahir hingga dewasa tetap sama, tapi perubahannya akan terlihat dari perubahan wajah mulai dari bayi, dewasa hingga tua. Begitu pula dengan perjalanan hidupnya, manusia akan berubah sesuai lingkungan di mana ia berada. Metamorfosa yang terjadi pada manusia lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, sedangkan manusia terus bertahan dan beradaptasi sesuai suasana serta perubahan lingkungannya. Sudah barang tentu manusia terus mengalami perubahan menjadi semakin baik hari demi hari, sesuai situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.
Perjalanan kehidupan umat manusia mulai dari jaman batu hingga menuju ke kehidupan moderen sekarang ini senantiasa mengalami matamorfosa, yang pada gilirannya cenderung semakin mengglobal dalam kehidupan maya. Perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk terus berhubungan satu dengan lain secara lebih inten, walaupun mereka saling berjauhan di belahan dunia lain. Misalnya yang satu di Indonesia sedangkan yang lain berada di Amerika sana, dapat terus saling berhubungan dan berkomunikasi lewat dunia internet melalui facebook, twitter, web, blogger, dan lain sebagainya. Sehingga kehidupan moderen semakin mendekatkan kita satu sama lain dan dunia terasa semakin sempit saja. 
Namun di balik semua kemudahan dan kedasyatan teknologi di atas, terdapat pula implikasi yang bertolak belakang siap mengancam sendi-sendi kehidupan umat manusia. Manusia sebagai makluk sosial yang senantiasa berhubungan satu sama lain, sekaligus berperan pula sebagai monster yang bertampang bengis dan kejam serta siap menghancurkan kehidupannya sendiri lewat peperangan, perdagangan obat-obat terlarang, perdagangan manusia, dan rupa-rupa kejahatan yang lain. Dan akhirnya kita sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa kehidupan ini tidak kekal adanya, di mana kehidupan selalu cenderung untuk saling menyeimbangkan dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain untuk bertahan di tengah-tengah keserakahan manusia untuk menguasai seluruh isi alam dan kehidupan itu sendiri.
Maka sadarlah wahai umat manusia, bahwa kehidupan di atas dunia ini tidak kekal selamanya, kita semua hanyalah hidup menumpang di dunia. Sehingga wajib hukumnya kita umat manusia untuk  menjaga dan memelihara seluruh isi ini dengan sebaik-baiknya, dan sebagai gantinya alam akan memberikan yang terbaik bagi kehidupan umat manusia dari generasi sekarang ke generasi yang akan datang.
Terima kasih alamku yang indah dan mempesona .... kau telah memberiku suatu kehidupan yang berwarna dan bermakna .... sehingga kau akan kujaga, kurawat dan kepelihara sepanjang masa.
                                                                                   
                                                                                                                                 Salam Rimbawan,

                                                                                                                                 elangbondol.